Thursday, February 26, 2015

Cerita delapan

Posted by azucena at 3:26 PM 0 comments

Semenjak itu, entah kenapa kami semakin dekat. Sering mengirim pesan suara, menceritakan tentang diri masing-masing, bertukar pendapat, hingga mengomentari segala hal. Kami juga sering naik motor bersama padahal sebelumnya aku tak mau dibonceng laki-laki. Pernah dia memintaku untuk mengantarnya ke tempat usaha yang dijadikannya target promosi. Tapi, karena saat itu ada dua teman yang lain mereka pun ikut dan aku tetap dibonceng olehnya. Sepulang dari sana kami ke tempat pameran seni dan dari situ aku pulang sendiri karena dekat dari rumah. Dia juga pernah memintaku mengantarnya ke perpustakaan karena memang aku suka membaca dan tahu tempat perpustakaan itu berada. Namun, kita tak pernah jadi kesana karena dia sendiri seperti tak tahu untuk apa kesana karena ketika aku tanya buku apa yang dicarinya, dia seolah bingung. Dan waktu kami pun tak ada untuk kesana.

Saturday, February 21, 2015

Cerita tujuh

Posted by azucena at 9:28 PM 0 comments

Ketika itu, dia masih sosok yang tak mungkin bagiku. Dengan rambut gimbalnya dia tertawa. Melihatnya seperti melihat hujan bagiku. Menenangkan dan membuatku nyaman. Bersinar dan berkilauan karena aku seseorang yang mencintai kegelapan karena itu sinarnya membuatku menuju ke arahnya. Ketika itu, kami dan kawan yang lain mendapat undangan. Undangan pernikahan kakak senior kami. Disana aku duduk di belakangnya. Disana aku melihatnya mengobrol dengan teman perempuannya dengan sangat akrab. Teman perempuannya yang ternyata teman lamanya. Disana pula aku melihatnya tertawa dan bercanda tawa. Menggoda temannya dan menggoda saudara dari temannya. Meminta nomornya dan temannya berkata kalau dia cocok dengan penampilan seperti itu. Aku ? Aku hanya melihatnya dengan senyum dengan perasaan tak enak. Setelah itu kami diajak berfoto namun seperti biasa aku menolak. Dia menghampiriku dan merayuku untuk ikut tapi aku tetap menolak. Karena perasaanku masih tak enak melihat kejadian tadi. Setelah itu kami pulang dan saat pulang salah satu temanku mengambil kunci motor yang kubawa. Aku kesal dan dia tertawa sembari berkata suruh siapa tadi menolak difoto. Jujur saja aku marah dengannya saat itu. Aku kesal. Hingga akhirnya aku sengaja tak langsung ke kampus saat itu. Ketika sampai di kampus, teman perempuanku pulang dan aku pun menaruh motor yang bukan punyaku dan beranjak pulang. Saat itu aku melihatnya di warung depan kampus dan aku akan menyebrang untuk pulang. Tapi, aku mampir ke warung untuk membeli minuman. Mungkin dia melihatku yang kesal dan bertanya apa pulangnya mau dia antarkan ? Aku kaget dan tak menjawab. Dia bertanya lagi dan aku pun menjawab ya sembari bertanya apakah dia serius. Dia bilang serius dan memintaku ikut menyebrang lagi untuk mengambil motor. Aku ingat sebelumnya dia menawarkan untuk mengantarku pulang tapi aku menolak dan memilih naik becak. Setelah itu aku naik motor bersamanya. Dia menanyakan tentang diriku. Bertanya kemana aku cerita kalau aku punya masalah. Bagaimana hubunganku dengan orang tua dan dia menceritakan tentang dirinya yang selalu cerita pada ibunya dan tentang bagaimana dia menghormati kakaknya. Aku senang, rasa marah yang tadi melandaku segera hilang. Aku hampir tak percaya bahwa dia mengantarku dan rasanya itu seperti mimpi yang tak mungkin sebelumnya.

Cerita enam

Posted by azucena at 1:22 AM 0 comments

Dia marah, ketika aku mencoba make up di mukaku dan hasilnya lebih baik saat dia di make up. Aku jelaskan padanya bahwa ini pun baru pertama aku mencoba dan kemarin pertama kalinya aku memakaikan make up di orang lain. Tapi, dia sepertinya tak mau tahu. Aku bingung. Penjelasan seperti apa lagi yang dapat dia mengerti. Selama beberapa hari kami tak bicara, dia bahkan seolah tak peduli padaku ketika kami bertemu. Tak bicara, tak menyapa bahkan tersenyum pun tidak. Saat itu pula teman teman yang lain ingin bermain futsal dan teman perempuan yang biasa bersamaku tak ada. Namun, entah kenapa aku tetap ikut bersama mereka dan hari itu hujan datang menyapa. Aku bersyukur hujan menemaniku saat itu karena aku merasa terasing, melihatnya bermain memang membuatku hangat namun diamnya membuatku sesak. Ketika hujan berpamitan untuk pergi, aku pun mengikuti dan mereka telah berhenti bermain. Temanku bertanya apakah mau di antar olehnya dan yang lain bertanya padanya kenapa tak mengantarku. Aku tersenyum dan berpamitan lalu berlari pulang sembari mengingat awal pertama dia menawarkan diri untuk mengantarku pulang.

Friday, February 20, 2015

Aku

Posted by azucena at 9:24 AM 0 comments

Aku.
Lihatlah diri aku.
Sebuah kata tanpa makna.
Sebuah tubuh dengan jiwa.
Jiwa yang mengembara mencari makna.

Aku.
Bukanlah siapa siapa.
Hanya salah satu makhlukNya.
Hanya setitik kecil dari dunia.
Yang terkadang timbul terkadang hilang bagai fatamorgana.
Yang terdengar menjauh namun terdengar pula mendekat bagai gema.

Aku.
Siapalah aku ini ?
Aku hanya makhluk hina yang bernyawa.
Yang tak mampu apa-apa tanpa pertolonganNya.
Yang tak akan ada tanpa kehendakNya.
Yang tak akan dapat hidup di dunia jika tak mendapat belas kasihNya.

Aku.
Mencari harap dalam duka.
Mencari cinta dalam jiwa.
Cinta yang diberikanNya untuk dia.

Dia.
Satu kata yang berarti segalanya bagi aku.
Satu makhlukNya yang menjadi dunia aku.
Aku yang memikirkan dan merasakan cinta untuk dia.
Cinta yang mengaitkan jiwanya.
Aku yang menyelipkan doa untuk dia.
Doa yang terbaik untuk dia.
Aku yang menyakinkan hatinya untuk tak mau jika hidup selain dengan dia.
Aku yang menjadi egois karena dia.
Aku yang berharap jika tak di dunia maka di akhirat untuk menjadi pendamping dia.

Thursday, February 19, 2015

Cerita lima

Posted by azucena at 11:14 PM 0 comments

Saat itu, jika mengingatnya aku malu sendiri. Bagaimana bisa aku yang dikenal tak peduli dengan urusan cinta sampai tersipu sipu jika mendengar tentangnya ? Dan bagaimana bisa aku berkata untuk meminta izin menyukainya ? Setelah saat itu dia mengirimkan pesan padaku, disuruhnya aku membersihkan diri karena lelah seharian mengambil gambar di hutan. Kami semakin akrab hingga suatu saat kami bertengkar, ya bertengkar tentang hal yang menurutku memang salahku. Dia marah untuk hal yang aku lakukan ketika me-make up dirinya, aku pun marah pada diriku karena tak mengerti apa keinginannya dan aku pun marah padanya karena dia tak mengatakannya langsung padaku.

Cerita empat

Posted by azucena at 2:06 AM 0 comments

Aku teringat hari itu. Ketika pertama kalinya aku menyentuh wajahnya. Perasaanku tak menentu antara senang, takut ataupun gugup. Namun, aku menyentuhnya karena aku harus. Dia menjadi pemain dalam video klip yang kami buat. Ketika selesai aku menyentuhnya lagi untuk membersihkan wajahnya, dengan hati-hati aku melakukannya. Takut jikalau aku terlalu kasar atau dia merasa sakit, hari itu. Ya hari itu, hari itu adalah pertama kalinya aku berkata padanya untuk mengijinkan aku menyukainya saat dia mengantarkan aku pulang. Setelah itu aku berlari sambil tertawa senang dan dengan hati yang tak karuan.

Wednesday, February 18, 2015

Cerita tiga

Posted by azucena at 1:44 AM 0 comments

Lagu itu, yang kini menjadi kenangan tentangnya. Namun, tak hanya satu lagu yang berisi kenangan tentangnya. Ketika kita menyanyi dan berduet pun menjadi lagu kenangan tentangnya bagiku bahkan lagu yang dia nyanyikan akan menjadi lagunya. Sampai sekarang aku tak mengerti, mengapa dulu dia ingin aku menyanyikan lagu untuknya. Entah kenapa pula aku menurutinya tanpa bertanya apapun dan sejak saat itu lah kita berkirim pesan seperti sepasang manusia yang dilanda asmara. Bertanya hal yang tak penting menurut orang namun, menjadi hal yang penting karena tentangmu.

Sunday, February 15, 2015

Cerita dua

Posted by azucena at 8:06 PM 0 comments

Saat itu awal pertama dia mengirim pesan padaku, menanyakan sesuatu yang biasa orang tanyakan. Namun, karena dia yang bertanya aku pun senang. Setelah itu kita berlanjut saling berkirim pesan seolah memang kita biasa seperti itu. Ketika itu dia memintaku membuat sesuatu dari imajinasiku dan hasilnya dikirim padanya dan aku pun melakukannya hingga pada satu titik aku menyerah karena sudah banyak yang kubuat walau sebenarnya aku masih bisa tapi dia berkata kalau memang sudah penat tak apa berhenti saja dulu. Pada suatu waktu dia memintaku untuk menyanyikan lagu untuknya dan aku pun melakukannya. Menyanyikannya lagu yang aku sendiri yakin bahwa lagu itu memang untuknya dari hatiku yang tak ada ujungnya.

Saturday, February 14, 2015

Cerita satu

Posted by azucena at 11:07 PM 0 comments

Dia terpaku, menatap kedepan dengan perasaan yang tak menentu . Bertanya tanya apakah yang ia dengar itu bukan bualan, tapi hati kecilnya bilang kalau itu kenyataan. Lalu dia teringat hal yang lalu, perkataan seseorang yang wajah dan senyumnya selalu membayanginya setiap malam, dia teringat sikapnya yang berubah setelah malam saat seseorang itu memaksa untuk mengaku. Namun, kenapa sekarang yang didengarnya berbeda dengan sikap dan perkataannya selama ini ? Tapi kini dia tahu bahwa hati kecilnya tak pernah salah, yang dulu ia rasakan itu nyata dan instingnya itu benar walau berharap pikirannya yang dahulu itu salah.

Tuesday, February 10, 2015

Jawaban hati

Posted by azucena at 2:39 AM 0 comments

Serasa ada batu yang datang kepadaku, jatuh menimpa hati dan pikiran hingga untuk mengangkat kepala pun berat ..
Namun aku pikir mungkin ini adalah jawaban yang Allah berikan kepadaku ..
Berdoa agar didekatkan jika memang takdir ternyata menjauh dan amat sangat jauh ..
Berdoa agar dihilangkan namun bertambah besar dan membuatku menyesal ..
Tapi bersyukur selalu kuhaturkan karena perasaan yang telah Allah berikan padaku ..
Dan sebisa mungkin akan selalu kupanjatkan doa untukmu, yang terbaik untukmu dan dimudahkan segalanya bagimu olehNya ..
Terima kasih terima kasih terima kasih ya Allah ..

Saturday, February 7, 2015

Suasana pagi

Posted by azucena at 2:59 PM 0 comments

Pagi menjelang, menampakan birunya langit yang gelap dan merambat pelan pelan menampakan cahayanya ..
Awan berarak mengikuti kemana hati hendak pergi ..
Matahari malu malu datang mengabarkan waktu yang dimulai ..
Angin semilir pelan menambah sejuknya pagi yang datang ..
Burung berkicau menandakan hatinya yang riang menyambut waktu ..
Ayam berkokok sebagai peringatan bahwa hewan saja mampu terbangun di pagi hari untuk mengawali waktu dan berdzikir padaNya ..
Sebagian manusia menarik kembali selimutnya untuk kehangatan yang sesaat ..
Sebagian lagi melaksanakan shalatnya untuk memuja dan memuji yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan rizki yang telah diberikan olehNya ..

Thursday, February 5, 2015

Sekata hari ini

Posted by azucena at 9:59 PM 0 comments

Rasanya muak pada diri sendiri,
muak pada hati yang tak kompromi,
Muak pada kebodohan diri yang tak bisa berhenti,
Muak pada orang yang berbohong dan manis dalam berteka teki..

Sebesar apapun penyesalan toh masa lalu tak akan berubah ..
Sesalah apapun pilihan toh tak akan berganti selama kita masih menyesali ..

Diriku bukan aku

Posted by azucena at 8:28 AM 0 comments

Terkadang aku merasa tak hidup ..
Terkadang aku merasa tak punya tujuan ..
Terkadang aku berjalan tak tentu arah menikmatin kesendirian dalam keramaian yang tak berubah ..
Dan ketika itu aku sadar, aku ini apa ?
Aku tahu tujuan hidupku, aku tahu apa yang aku mau dan harus kulakukan ..
Tapi itu seperti embun yang datang sejenak lalu hilang kemudian ..

Aku tahu aku sakit ..
Dan akupun mengakui kalau dulu aku seorang yang abnormal ..
Keabnormalan yang hingga membuat sahabat pun pergi meninggalkanku ..
Tapi toh akhirnya aku sadar, yang selama ini kulakukan tak benar ..
Dan aku bertanya dimana imanku hingga bisa melakukan hal itu ?
Dan rasa benci datang menyelimuti ..
Rasa benci pada diri sendiri yang membuatku tak mampu lagi berdiri ..

 

Lullaby Belle Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review